Thursday, August 1, 2013

Main Flying Fox Sambil Menembus Kabut Ketep Pass

Ketep Pass hampir mirip dengan Puncak Pass. Dingin sejuk dan kadang berkabut. Bedanya di Ketep Pass ini ada wahana flying fox yang boleh dicoba bagi Anda yang punya nyali, cieeeh. 

Yang punya nyali bukan cuma Tim Jam Kumpul dan rekan yang ikut mencicipi flying fox ini, tetapi juga anak kecil yang masih duduk di bangku SD. Yap, saat itu Tim Jam Kumpul dan rekan didahului oleh dua orang anak kecil dengan nyali gede untuk main flying fox. Wah, hebat juga ni anak, udah dilatih latihan dasar kemiliteran dengan flying fox. Harusnya emang gini anak-anak sekarang, bukan malah pada rebutan Playstation ama temennya... :).

Buat main flying fox ini perlu merogoh kocek Rp. 25000 saja per sekali main. Pasang harness dulu dibantu petugasnya yang berpakaian preman... :). Setelah itu harness dikaitkan ke katrol yang nyangkut di tali baja yang membentang kayak jemuran ke titik di seberang. Nantinya dari titik seberang pemain flying fox akan balik lagi ke titik awal yang ada di bawahnya. Jadi model kayak turunan agar roda katrol bisa melaju ke titik di seberangnya. Gitu penjelasan fisikanya... :) 

Saat itu memang cuaca sudah berkabut. Titik di seberang tidak terlihat sama sekali. Dengan sekali ayunan/dorongan, saya melaju dan hilang ditelan kabut. Wah, seru nih main ginian. Sekalian latihan kalo ada penjajah dari luar.... :) 



Dua bocah SD yang nyoba flying fox di Ketep

Dorong ....

Senyum dulu sebelum melaju


Hilang ditelan kabut

I am comingg.....

Hilang lagi ditelan kabut

Setelah datang dari kegelapan kabut

Pakai gaya Supermen, lebih seru...


---
Teks dan Foto oleh Happy Chandraleka
1 Agustus 2013
Percetakan Negara Jakarta
14.56




Makan Siang di RM Progosari yang Asri dan Tenang

Di Magelang, ada restoran yang te-oo-pee banget. Posisinya ada di Jalan Sendangsono Km 0,5 Progowati, Mungkid. Namanya RM. Progosari. Ciri khas rumah makan dengan nomor telepon 0293-788444 ini cukup unik dan memberi kesan yang dalam. :). Tempat makannya dibuat rumah-rumah panggung kecil dari batang bambu atau kayu. Sebagiannya berada di atas kolam ikan. Di samping itu rumah makan ini sangat hijau karena banyak pohon-pohonan dan berada di samping sawah. Wuiih, mantap. Gimana?? Bikin ngiler khan?? 

Itu baru soal suasana. Soal menu masakan memang ini enak banget. Semua serba olahan ikan-ikanan. 

Tim Jam Kumpul menyambangi tempat ini pas jam makan siang. Paling enak shalat dulu. Alhamdulillah disediakan mushalla yang nyaman dan bersih. Sehabis shalat, kami menuju sebuah rumah panggung yang posisinya di samping sawah dan kebun cabe.

Kami mencoba gurame bakar, ada juga gureme goreng tepung dengan kuah asam manis, tahu tempe penyet, ikan-ikan kecil goreng, dll. Banyak deh dan enak. Yang paling saya suka ikan-ikan kecil yang digoreng itu. Berasa seperti jamur kriuk... :) enak banget. 

Ini memang rumah makan yang memadukan suasana dan rasa secara mantap. Moga lain kali bisa ke sana lagi... (ngarep.. :) ). 


Yang ini pas buat pasangan muda :)

Rumah makan yang banyak hijau-hijauan. Nyaman dan asri

Tempat kami makan. Yang agak besar karena nampung banyak orang

Yang ini berdiri di atas kolam ikan

Makan bareng-bareng biar makin erat silaturahminya

Tim Jam Kumpul nunggu sajian

Nasi putih dengan lalapan, sama ikan kecil goreng tepung berasa jamur, enak banget lho..

Tahu tempe penyet



Ikan goren tepung kuah asam manis, pakai nanas. Ngiler deh...

Di samping sawah

Tampak depan dengan deretan mobil yang parkir

Alhamdulillah, suasana yang asri, hijau dan tenang. Betah sih di sini...

Berdua bersama pasangan suami istri

Yang bawa anak bisa sekalian momong anak di sini


Waktunya bayar di kasir

Telpon aja ke RM Progosari
---
Teks dan foto milik Happy Chandraleka
01 Agustus 2013
Percetakan Negara Jakarta
14.20 Siang


 

Nginep di Hotel Mahonara yang Nempel sama Borobudur

Ketika dalam perjalanan ke Magelang bulan Juni 2013, Tim Jam Kumpul menyempatkan diri untuk bermalam di sebuah hotel yang berlokasi di jalan Badrawati. Hotel ini posisinya berada di Komplek Taman Wisata Candi Borobudur. Jadi, kebayang khan kalo ni hotel nempel banget sama Candi Borobudur yang konon dibangun oleh keluarga Syailendra. 

Tapi buat saya pribadi, nempelnya hotel ini dengan Candi Borobudur bukan keistimewaan. Saya suka dengan hotel ini karena beberapa hal. Hotel ini mempunyai pemandangan alam yang memang bagus. Pagi hari, kabut masih menyelimuti kawasan Badrawati. Paling asyik memang tidur. Tapi saya tidak mau melewatkan momen indah begitu saja. Yang asyik bagi saya ya jalan-jalan menikmati alam. 

Kamar yang saya tempati juga nyaman dan bagus. Alhamdulillah. Lantainya berlapis kayu yang mengkilap meski tidak licin. Ada teras di belakang kamar. Jadi bisa digunakan buat bersantai sambil menikmati alam yang hijau seger. 

Hotelnya memang unik. Di satu sudut, ditempatkan gerobak tua yang unik. Tentu saja tanpa sapinya. Ini bagus banget buat tempat foto-foto. Memang benar saja, saya dan beberapa teman yang lain pun akhirnya mengabadikan gerobak tersebut dalam foto. 

Yang tidak kalah asyiknya adalah posisi restorannya. Di samping restorannya terhampar rerumputan yang indah dan menghadap ke Candi Borobudur. Sajian menu sarapan yang memang enak menambah nikmat suasana. 

Yang jelas ini memang satu dari sedikit hotel yang memiliki alam yang indah, unik dan memang berkesan. 


Papan nama hotel Manohara

Menuju resepsionis


Restoran dengan alam yang segerrrr


Gerobak tua yang unik dan enak buat foto-foto




---

Teks dan Foto oleh Happy Chandraleka
1 Agustus 2013
Percetakan Negara Jakarta
11.09 



IP