Monday, December 31, 2012

Naik Delman Ragunan, Serombongan Cuma 10 Ribu


View Larger Map Delman merupakan salah satu alat transportasi tradisional yang saat ini sudah sangat jarang digunakan. Saking jarangnya, sulit menemukan alat angkut ini dan hanya ditemukan di tempat-tempat tertentu, misalnya di tempat wisata semacam Kebun Binatang Ragunan.

Untuk naik alat transportasi yang konon ditemukan oleh Charles T. Deeleman ini, kita harus membeli tiketnya di loket delman. Cukup membayar Rp. 10.000 untuk satu delman, dan delman tersebut bisa dinaiki sampai maksimal 4 orang. Wah, murah meriah khan?? Kalau patungan berarti satu orang kena Rp. 2500. Sip, memang mur-mer.

Selanjutnya tunggu aja delmannya. Duduk-duduk yang manis sambil menikmati cemilan yang kita bawa sendiri. Kalau sudah ada, kasih tiketnya ke kusir delman yang berpakaian model betawi, 'matching' banget sama delmannya. Untungnya kusir delmannya tidak berpakaian model anak punk. Hehe. 

Akhirnya kita bisa naik delman sambil bernostalgia dengan kuda dan delman yang unyuu. Muter-muter naik delmannya tidak jauh sih, waktu itu cuma muterin kandang jerapah aja. Yah, bentar banget, tapi namanya juga naik delman cuma 10 ribu, serombongan lagi. Jadi ya muternya juga cuman se-unyuu aja... :)



Pengunjung sedang berkerumun membeli tiket buat naik delman
Cukup Rp. 10 ribu per putaran buat empat orang. Wah, murah meriah dong
 
Delman sedang melintasi jalan-jalan di Ragunan

Konvoi beberapa delman mengangkut penumpang

Anak kecil juga suka naik delman, apalagi orang tuanya... :)
---
Teks dan foto oleh Happy Chandraleka
31 Desember 2012 / 17 Shafar 1434 H
Pagi hari yang cerah

Muter-Muter Kebun Binatang Ragunan tanpa Capek

Kebun Binatang Ragunan merupakan salah satu tempat wisata keluarga yang murah meriah. Kebun binatang yang dapat dijangkau dengan Bus Transjakarta koridor 6 ini menempati wilayah yang sangat luas, yaitu sekitar 140 hektar, begitu menurut sebuah sumber. 

Wilayah yang luas tersebut dihuni oleh beraneka ragam satwa dengan berbagai macam spesies. Memang memerlukan waktu buat melihat-lihat semua 'penghuni' kebun binatang ini. Kita bisa jalan kaki santai untuk mengunjungi kandang satu ke kandang yang lain. Tidak perlu semuanya yang penting keluarga dan anak-anak merasa senang dan wawasan bertambah. Capek dengan jalan kaki, kita bisa menyewa sepeda di rental sepeda yang ada di dekat pintu masuk. 

Alternatif lain, kita bisa naik Kereta Keliling buat muter-muterin kebun binatang yang sempat ditutup selama tiga minggu pada bulan September 2005 karena flu burung. Harga tiketnya cukup murah meriah, hanya Rp. 6500 per orang. Kebanyakan yang naik Kereta Keliling ini adalah keluarga yang membawa anak-anak kecil. Mereka sangat senang naik angkutan massal jenis ini dan bisa keliling Ragunan tanpa perlu capek. 

Nah, kalau ke Ragunan, sempatkan saja naik Kereta Keliling biar bisa keliling Ragunan tanpa perlu capek-capek. 




Loket pembelian tiket Kereta Keliling, wah ramai banget...

Ini tiketnya, cuma 6500 bisa keliling Ragunan

Yang banyak ibu-ibu dengan para buah hatinya

Kereta sedang keliling Ragunan
---
Teks dan foto oleh Happy Chandraleka
31 Desember 2012 / 17 Shafar 1434 H
Pagi hari yang cerah
di Ruang 7 - Depok

Sunday, December 30, 2012

Waspada Penjual Mainan Anak di Ragunan

Jalan-jalan memang paling enak mengajak keluarga, termasuk istri dan anak. Sehingga kesenangan dan kenikmatan yang kita rasakan, dirasakan juga oleh anak dan istri. Seperti yang saya lakukan pada akhir tahun 2012 di bulan Desember (Shafar 1434 H) saat berwisata ke Kebun Binatang Ragunan.

Suasana saat itu tumpah ruah dengan banyaknya wisatawan domestik (ya iya laah, Ragunan mah sesuai kantong wisatawan lokal... :) ). Dimana mata memandang, terlihat banyak orang yang sedang berlibur di sini. Dari yang muda-mudi, keluarga kecil dengan satu atau dua anak yang diajak, sampai ada juga yang membawa sanak saudara dari luar kota Jakarta. Maklum saja, karena saat itu adalah hari libur nasional. Jadilah Kebun Binatang Ragunan sebagai tempat wisata keluarga yang murah meriah.

Banyaknya pengunjung yang menghabiskan waktu di sini, terlebih yang membawa anak-anak yang masih kecil dan yang masih bayi, ternyata dimanfaatkan oleh para pedagang mainan anak. Mereka ini termasuk kategori 'militan' karena usaha kerasnya yang tidak jemu-jemu menjajakan barang dagangannya. Bisa dipahami juga sih, namanya juga orang cari makan.

Tetapi 'militansi' mereka ini juga bikin gerah para pengunjung yang kebetulan membawa anak-anak. Termasuk saya ini. Ketika saya sedang duduk manis bersama keluarga yang lain, istri saya menemani anak jalan-jalan di sekeliling. Ternyata seorang pedagang mainan anak mendekat (hehe bahasanya kayak macan mendekati mangsanya aja... :) ). Namanya anak kecil, ketika melihat banyak mainan yang dibawa pedagang, tentu sangat tertarik. Dan tanpa basa-basi, sang pedagang pun langsung menyodorkan mainan ke anak saya. Namanya anak kecil, ketika disodorin mainan, matanya pun langsung berbinar-binar seakan mendapat bintang jatuh. Memang ini triknya para pedagang. Yang diincer adalah anak kecilnya. Kalau anaknya udah tertarik ya orang tuanya gimana lagi??

Akhirnya, ibu anak kecil itu pun memanggil bapaknya yang tak lain adalah saya sendiri (hehe). Minta dibayarin sejumlah uang untuk mainan tersebut.

Setelah kejadian itu, kalau ada penjual mainan mendekati anak saya, langsung saja saya katakan, "Bang, anak saya gak usah ditawarin mainannya...". Abang-abang penjual pun ngerti dan langsung ngacirr...

Jadi, waspada saja dengan trik pedagang mainan anak di Ragunan. Ya, mungkin tidak semuanya.

Seorang penjual mainan di Kebun Binatang Ragunan

Aneka mainan anak di tepi jalan di Kebun Binatang Ragunan

Mainan anak dijajakan di Kebun Binatang Ragunan
---
Teks dan foto-foto oleh Chandra
30 Desember 2012 / 16 Shafar 1434 H
di Ruang 7 Depok




IP