Thursday, November 8, 2012

Monyet Uluwatu Badung Banged!


Bali (dan Indonesia umumnya) terkenal dengan keramahan-tamahannya, apalagi terhadap para wisatawan dalam dan luar negeri. Tetapi yang satu ini sangat tidak ramah. Siapa ya? Siapa lagi kalau bukan si monyet.

Ceritanya pada awal November 2012, saya dan teman-teman berkunjung ke Pulau Bali. Berangkatlah kami dan rombongan ke Uluwatu. Cuaca memang cerah saat itu, memang momen yang pas buat jalan-jalan sambil foto-foto karena cahaya sedang berlimpah :). Untuk masuk Uluwatu harus membayar tiket seharga Rp. 15 ribu. Ini tarif untuk turis domestik. Untuk turis mancanegara kena biaya lebih mahal yaitu Rp. 20 ribu untuk dewasa. Sebetulnya saya sih pengen bayar pake tarif mancanegara, tetapi keburu dibayarin sama teman. Ya, sudah lah... (Cieeh gaya!).

Akhirnya rombongan kami masuk ke Uluwatu. Namanya jalan-jalan ya lihat-lihat keadaan sambil foto-foto. Tengok kanan-kiri, sering celingukan mencari spot yang indah buat foto-foto. Sesekali terlihat monyet-monyet Uluwatu di tepi jalan. Ada yang sedang bercengkerama dengan sesamanya, ada juga yang lagi 'ngadem', maklum memang cuaca agak terik waktu itu.

Setelah berjalan-jalan beberapa lama sambil diselingi dengan meniti anak tangga, kami sampai di suatu tempat yang biasa dijadikan pentas tari-tarian. Semacam teater terbuka. Di sinilah monyet-monyet Uluwatu berulah. Saat kami sedang terpesona dengan keindahan pemandangan laut dari atas tebing Uluwatu yang memang sangat indah, monyet-monyet Uluwatu memanfaatkan kelengahan kami. Seorang teman kami 'diserang' oleh seekor monyet. Dia naik ke punggung teman saya tersebut. Agak panik juga teman saya itu. Akhirnya untuk menenangkan keadaan dia segera duduk di kursi teater. Monyet pun naik ke pundaknya. Hmm, jadi ingat Si Buta dari Gua Hantu... hehe. Wah, makin panik lagi. Teman-teman yang lain menjerit histeris, apalagi yang cewek dan para ibu. Melihat keadaan yang 'chaos' bin kacau itu, seekor monyet yang lain memanfaatkan situasi. Dia mengambil handphone teman kami yang sedang dipegang. Yang diambil juga yang mahal lagi, dari tipe Black Berry. Wah, tahu aja tuh monyet. Keadaan sudah kacau-kacaunya seperti waktu jaman 30 September 1965. Dan akhirnya sang pemandu wisata yang merangkap jabatan sebagai pawang monyet datang menetralisir keadaan. Meski tanpa surat perintah, beliau dengan rela turun tangan mengusir monyet dari rombongan kami.

Akhirnya keadaan aman, dan Black Berry pun bisa diambil lagi meski ada sedikit kerusakan tapi masih bisa berfungsi.

Untuk jalan-jalan di Uluwatu ini memang harus hati-hati karena banyak monyet yang jahil. Pantaslah di pintu masuk ditulis besar-besar pada papan peringatan agar kacamata, topi, anting, ikat rambut agar dilepas.

Ini jadi pengalaman berkesan kami waktu ke Uluwatu. Pemandangan laut yang dilihat dari tebingnya memang indah, tetapi harus waspada karena banyak monyet Uluwatu yang bandel. Monyet-monyet di sini berbeda dengan monyet-monyet Jakarta yang biasa kita lihat di persimpangan lampu merah.

Papan pengumuman peringatan dalam berbagai bahasa dipasang di loket masuk Uluwatu. Jangan pakai kacamata, topi, ikat rambut, dll. Foto milik Happy Chandraleka.

Beberapa ekor monyet sedang bersantai di gazebo. Ngadem memang enak... Foto milik Happy Chandraleka.

Berteduh di bawah pohon sambil mengintai pengunjung yang datang. Waspadalah.... :) Foto milik Happy Chandraleka.

Dua ekor monyet Uluwatu bersantai di tepi jalan. Foto milik Happy Chandraleka.

Seekor monyet sedang berulah mengganggu pengunjung. Keadaan jadi kacau. Foto milik Happy Chandraleka.

Monyet Uluwatu di teater terbuka. Foto milik Happy Chandraleka.

Seekor monyet Uluwatu melintas menaiki kursi teater terbuka di Uluwatu. Foto milik Happy Chandraleka.

Seekor monyet berhasil mencuri Black Berry seorang pengunjung. Foto milik Happy Chandraleka.

Monyet Uluwatu sedang momong anak. Foto milik Happy Chandraleka.

Seekor monyet mencegat jalan ke rumah. Foto milik Happy Chandraleka.

Teater terbuka Uluwatu, tempat pementasan tarian dan pentas seni lainnya. Foto milik Happy Chandraleka.


---
Teks dan foto oleh Happy Chandraleka
di Ruang 7, Depok
7 November 2012 Jam 22.56 WIB
Selepas kerokan karena masuk angin

1 comment:

  1. Buat kalian ada yang BARU nih sayangi GEDGET kalian yaaa:) banyak INFORMASI yang bakal kalian tau dengan lihat link-link ini langsung saja yuuu:)
    http://zapplerepair.com/perbedaan-antara-lcd-iPhone-original-sama-iPhone-lcd-ori-kaca-palsu.html

    ReplyDelete



IP