Friday, August 24, 2012

Mall Rongsok: Biar Rongsok tapi Masih Berguna

Mall yang satu ini sangat berbeda dari mall-mall yang ada di Indonesia. Mall ini gak ada SPG-nya, tidak ada label harga di barang yang dijual, apalagi pakai barcode segala. Barang yang dijual juga bukan barang baru melainkan barang bekas yang sudah masuk kategori rongsokan. Tetapi meskipun rongsokan, masih bisa dimanfaatkan dan diberdayakan. Selain itu harganya juga sangat murah (ya jelaslah...). 

Namanya Mall Rongsok. Bisa jadi inilah mall yang pertama di Indonesia yang menjual barang-barang rongsokan. Posisi mall ini ada di Jl. Bungur, Kukusan Depok, sebuah jalan diantara Tugu Tanah Baru dengan perempatan Kukusan. Mall yang buka dari jam 08.00 pagi sampai jam 05.00 sore ini cukup kentara dilihat dari jauh, banyak barang-barang rongsokan di depannya dan ada tulisan besar MALL RONGSOK dengan dasar merah menyala. 

Pagi itu saya (ceritanya atas nama Tim Jam Kumpul), mampir di mall ini. Lantai mall tidak berubin, tetapi beralaskan karpet bekas pada semua lantainya. Pada langit-langitnya bergantung barang-barang yang dibungkus plastik bening, memenuhi langit-langit. Mall dengan bangunan semi permanen ini menjual beragam barang bekas pakai. Kayaknya kalau mau cari apa aja, besar kemungkinan ada. Yang saya datangi pertama kali adalah rak-rak buku, yang men-display majalah bekas, buku komik, buku paket sekolah, buku berbahasa Inggris, dll. Selain itu dijual juga CD, DVD, atau kaset video yang udah jadul. Karpet bekas, kompor gas bekas, meja-kursi bekas, dll. Di sisi yang lain berjajar monitor komputer, TV, video player, tape, radio, speaker, dll. Pandangan saya juga melihat ke atas langit-langit, tergantung power supply CPU, mainan anak, bahkan ada juga seragam satpam... :). Di tengah-tengah ada box bayi warna merah putih. Nampak masih kotor. Yah, namanya juga barang bekas. 

Di sini harus tekun kalau kita mau cari barang yang kita inginkan. Saya mendapatkan buku bekas yang saya kira bermanfaat buat saya pribadi. Sebuah buku 'The Craft of Copywriting' karya Alastair Crompton. Tadinya saya tanya harganya Rp. 10.000. Setelah tawar-menawar dapatlah harga final Rp. 7.000. Gak tahu masih mahal atau tidak yah, yang jelas saya puas dengan apa yang saya dapatkan. 

Biar barang rongsok tapi masih bisa bermanfaat buat orang lain. Yuk, mampir ke Mall Rongsok.






















---
Teks dan foto oleh Chandra
Ruang 7 - Depok
24 Agustus 2012
Selepas Ashar

Nyantai Sambil Makan Tahu Gejrot Kampus UI Depok

Sore hari memang waktu yang pas buat jalan-jalan. Apalagi hari sedang libur. Cuaca sudah tidak terik lagi dan aktivitas harian sudah dikerjakan pagi dan siang tadi. Jadi memang sore hari layak buat bersantai. Bagi yang tinggal atau sedang ada di Depok, bolehlah main-main ke kampus UI Depok. Suasananya nyaman dan adem enak buat nyantai.

Lebih pas lagi kalau kita jalan-jalan sambil ngemil mencoba jajanan yang ada di jalan. Di kampus UI ini ada penjual tahu gejrot khas Cirebon yang boleh dicoba. Abang penjual ini biasa mangkal sore hari di dekat pintu keluar UI yang ke arah Kukusan. Gerobak tahu gejrotnya pakai motor. Tadinya saya sih kurang begitu semangat, tapi melihat banyak muda-mudi pada parkir motor disitu dan pada makan tahu gejrot jadi saya ikutan deh.

Harga per porsinya Rp 5000, yup mur-mer alias murah meriah. Bisa dimakan di tempat dan bisa di bungkus buat dimakan di rumah. Abang penjual pun meracik bumbunya terlebih dahulu. Ambil bawang, cabe rawit, garam, gula merah, dan diulek-ulek. Kemudian ditambah air secukupnya biar jadi kuah. Tinggal disiram ke piring yang sudah ada tahu yang dipotong-potong. Yup, sudah siap saji deh.

Sambil duduk-duduk Tim Jam Kumpul pun menikmati tahu gejrot ini. Banyak orang seliweran dari Kampus UI menuju pintu kecil ke arah Kukusan, tapi kami tetap cuek -seperti juga yang lain- menikmati kuliner khas kota Cirebon ini.








---
Teks dan foto oleh Chandra
Ruang 7 - Depok
24 Agustus 2012

Wednesday, August 22, 2012

Bakso Kotak: Bakso yang Keluar dari Kodratnya!

Ada kalanya sesuatu yang nyeleneh atau keluar dari pakem kebiasaan membuat penasaran banyak orang. Masyarakat jadi ingin tahu apa sih itu. Ini juga yang membuat saya penasaran buat mencicipi kuliner yang satu ini. 

Namanya Bakso Kotak. Biasanya bakso itu khan bulat seperti bola, tetapi bakso yang satu ini menentang kodrat dunia bakso. Dia berbentuk kotak seperti kubus. Hehe, ada ada saja. Yang namanya penasaran kadang harus dituruti juga. Jadilah saya hunting ke lokasi Bakso Kotak. Tempatnya di daerah Kukusan, Depok. Tepatnya di perempatan Kukusan, dekat dengan Kampus UI Depok. Kalau kita naik motor dari Pondok Cina dan memotong Kampus UI, akan keluar lewat pintu kecil Kampus UI menuju Kukusan. Nah, Bakso Kotak ada di sisi kiri jalan. Menurut sumber inteligen, Bakso Kotak ini pernah diliput Tim Wisata Kuliner Trans TV. Meskipun Tim Jam Kumpul keduluan, ya gak masalah, karena memang Tim Jam Kumpul harus meliput dan mencatat hal-hal yang menarik seperti Bakso Kotak ini. 

Memang suasana saat itu lagi rame-ramenya. Maklum masih momen lebaran. Saya pesen Bakso Kotak plus tahu dengan teh botol dingin. Kayaknya paduan yang pas nih. Kalau rasa sih, memang tidak beda dengan bakso yang lain, tetapi sekali lagi, yang keluar pakem memang membuat penasaran. 

Kalau kamu juga penasaran, ayo sambangin Bakso Kotak di Kukusan ini.... :)

 




---
Teks dan foto oleh Chandra
di Ruang 7 - Depok
22 Agustus 2012
In the lovely morning 



IP